Ku ingin aku dan kamu bersama
Andai kamu dan aku seperti sepasang rel kreta
Hanya bantalan kayu rel yang selalu menyatukan sepasang rel kreta
Yang mengantar gerbong untuk mencapai tujuan
Andai rasa ini bisa untuk mencapai tujuan kebahagiaan
Yang selama ini cuma bisa ku simpan di hati
Karena di jalan ini, hanya ada kerikil-krikil tajam
Tiada yang bisa menghentikan perjalanan menuju ke bahagian
Aku dan kamu, kuingin
Selalu bergandengan, seperti bantalan kayu rel kreta
Yang tak pernah lepas dan menjadikan satu kekuatan
Mengantar semua rindu ini, pada harapan-harapan didepan
Hingga tiba pada akhirnya di stasiun kebahagiaan
Andai aku dan kamu seperti sepasang rel kreta
Kemana arahmu pergi, ku ikut serta dengan apa adanya
Begitu juga semua rindu yang tersisa
Menjadi satu tujuan
Kuingin mencoba meraih tanganmu menjadi satu
Aku akan menggegam erat seperti bantalan kayu rel kreta
Agar tidak lepas untuk mencapai satu tujuan
Yaitu tujuan kebahagiaan bersamamu.
*stasiun itu saksi bisu kebahgiaanku dimalam itu
Our Blog
The outline of what we do in this site
Sabtu, 15 Juni 2013
Jumat, 10 Mei 2013
By:
Si Rambut Kribo
- 01.48
Berani Memulai Dari Kebodohan
Ability has no scool, kata sebuah papatah Libanon. Rasanya itu tak salah.
Apalagi jika kita kuliah niat ingsun cari Ijazah.
Namun apa iya sich ! kita rela sekian tahun, dalam masa kuliah menjadi sia-sia? (ehm, sebetulnya nisbi tak ada yang sia-sia mutlak. Dan kabar baiknya, banyak hal yang kita dapatkan di kulihan, namun yang utama bukan ilmu. Proses kuliah kita belajar bersosialisasi dan punya banyak teman juga ngerasakan pacaran. Iya, gak..?! hehe...) tetapi, apa iya..! Kita rela jadi orang tolol sewaktu wawancara dan tes masuk kerja. atau lebih gawat lagi, jadi pengangguran... lebih tolol nya lagi nyuap untuk menjadi pegawai “N” sipil... Ngeri sekali.... karna ga punya skill atau karya pembuktiaan?
Sebetulnya ada banyak hal yang kita pelajari di luar jam kuliah (dan tentu saja, berkegiatan atau bahasa populernya ekskul zaman sekolah dulu. Namun hal itu tak kita sadari sebagai proses pembelajaran juga tuh sob.
Anda yang tahu betul awal mula lingkungan hidup dan rasa kemanusiaan, bagaimana cara menam pohon dan melindunginya dan bagimana memanajemen bencana alam untuk misi ke manusiaan.. Tiba-tiba kita merasa butuh mempelajari kebiasaan itu, dan berusaha untuk itu. Jalur yang memungkinkan adalah lewat kawan sepantaran, saling belajar dan berbagi dalam pengetahuan dan wawasan.
lewat komunitas-komunitas hobi dan minat, sistem pembelajaran itu ada dengan sendirinya. Tanpa grand scenario, dengan “dosen” yang bisa di ajak berdiskusi dan bercanda, senior-senior yang dengan sukarela membantu kesulitan kita dalam belajar. Sayang, keberadaan mahasiswa relatif langka untuk keberanian besar dan mimpi besar untuk memulai......?!
Anda lebih tahu. Rasanya basi sekali kalau soal ginian di tuliskan... yang penting niat ko... hehehe
ayo kita berangkat dari kebodohan dengan keberanian yang besar untuk memulaiiiii...... perubahan dan mimpi yang besar.... amin..
"LEBIH BAIK MENJADI SEEKOR SEMUT TAPI MENJADI KEPALA
DARIPADA MENJADI SEEKOR GAJAH TAPI CUMA BISA NGEKOR."
"JANGAN JADI POHON UDAH TUA CUMA JADI KAYU BAKAR"
Apalagi jika kita kuliah niat ingsun cari Ijazah.
Namun apa iya sich ! kita rela sekian tahun, dalam masa kuliah menjadi sia-sia? (ehm, sebetulnya nisbi tak ada yang sia-sia mutlak. Dan kabar baiknya, banyak hal yang kita dapatkan di kulihan, namun yang utama bukan ilmu. Proses kuliah kita belajar bersosialisasi dan punya banyak teman juga ngerasakan pacaran. Iya, gak..?! hehe...) tetapi, apa iya..! Kita rela jadi orang tolol sewaktu wawancara dan tes masuk kerja. atau lebih gawat lagi, jadi pengangguran... lebih tolol nya lagi nyuap untuk menjadi pegawai “N” sipil... Ngeri sekali.... karna ga punya skill atau karya pembuktiaan?
Sebetulnya ada banyak hal yang kita pelajari di luar jam kuliah (dan tentu saja, berkegiatan atau bahasa populernya ekskul zaman sekolah dulu. Namun hal itu tak kita sadari sebagai proses pembelajaran juga tuh sob.
Anda yang tahu betul awal mula lingkungan hidup dan rasa kemanusiaan, bagaimana cara menam pohon dan melindunginya dan bagimana memanajemen bencana alam untuk misi ke manusiaan.. Tiba-tiba kita merasa butuh mempelajari kebiasaan itu, dan berusaha untuk itu. Jalur yang memungkinkan adalah lewat kawan sepantaran, saling belajar dan berbagi dalam pengetahuan dan wawasan.
lewat komunitas-komunitas hobi dan minat, sistem pembelajaran itu ada dengan sendirinya. Tanpa grand scenario, dengan “dosen” yang bisa di ajak berdiskusi dan bercanda, senior-senior yang dengan sukarela membantu kesulitan kita dalam belajar. Sayang, keberadaan mahasiswa relatif langka untuk keberanian besar dan mimpi besar untuk memulai......?!
Anda lebih tahu. Rasanya basi sekali kalau soal ginian di tuliskan... yang penting niat ko... hehehe
ayo kita berangkat dari kebodohan dengan keberanian yang besar untuk memulaiiiii...... perubahan dan mimpi yang besar.... amin..
"LEBIH BAIK MENJADI SEEKOR SEMUT TAPI MENJADI KEPALA
DARIPADA MENJADI SEEKOR GAJAH TAPI CUMA BISA NGEKOR."
"JANGAN JADI POHON UDAH TUA CUMA JADI KAYU BAKAR"
Langganan:
Postingan (Atom)